Emas

Emas menempati urutan pertama dalam daftar logam paling menguntungkan karena secara tradisional dianggap sebagai aset safe haven. Selama masa-masa sulit, investor berbondong-bondong membeli emas. Semua pelaku pasar telah lama mengetahui bahwa emas membantu mengatasi badai ekonomi, meskipun harganya tidak selalu menunjukkan pertumbuhan yang stabil.

Perak

Menurut para ekonom, perak adalah salah satu logam mulia terkemuka. Terkadang, logam ini bisa bersaing dengan emas. Namun, harganya masih lebih rendah daripada emas. Meski demikian, perak tetap populer di kalangan investor. Dari waktu ke waktu, harga perak naik tajam.

Platinum

Platinum menempati posisi ketiga dalam peringkat ini. Logam mulia ini termasuk yang terdepan karena popularitasnya di kalangan investor. Saat ini, logam ini banyak digunakan dalam industri perhiasan, teknik radio, komputer, dan industri dirgantara. Pada saat yang sama, platinum sangat penting untuk industri otomotif. Untuk waktu yang lama, permintaan platinum jauh melebihi pasokan, dan harga logam itu dua kali lipat dari harga emas. Namun, harganya kemudian stabil.

Litium

Logam keempat yang paling menguntungkan adalah litium. Litium juga disebut "minyak putih" karena sangat penting untuk industri global modern. Konsumsinya akan terus bertambah seiring dengan terjadinya transisi energi. Saat ini, sebagian besar litium digunakan untuk pembuatan baterai. Ini meningkatkan kekuatan paduan dalam metalurgi. Menurut perkiraan, 40% litium digunakan untuk baterai, 26% untuk keramik dan kaca, 7% untuk metalurgi, 4% untuk AC, dan 3% untuk obat-obatan.

Aluminium

Aluminium melengkapi lima logam mulia paling populer. Ini adalah logam paling umum di Bumi, mencakup 8% dari berat kerak planet ini. Bahkan tubuh manusia mengandung aluminium. Namun, aluminium jarang ditemukan dalam bentuk murni. Konon, proses memperoleh aluminium jauh lebih rumit daripada kebanyakan logam. Sifat-sifat aluminium di antaranya ringan dan daktilitas, tahan terhadap korosi, dan konduktivitas listrik dan termal yang tinggi. Ini digunakan dalam industri dirgantara, mobil, kapal, pesawat terbang, konstruksi bangunan, dan elektronik.