Ekonomi Inggris Diperkirakan Mengungguli Eropa dalam 15 Tahun Mendatang
Menurut beberapa analis, ekonomi Inggris berada dalam momentum positif. Bloomberg memprediksi bahwa dalam jangka panjang, khususnya selama 15 tahun ke depan, Inggris akan melampaui rekan-rekan Eropa yang sedang berjuang, mengamankan posisinya di antara ekonomi terkemuka dunia.
Center for Economics and Business Research (CEBR) memperkirakan Inggris dan Prancis akan tetap berada di peringkat keenam dan ketujuh masing-masing pada tahun 2039, sementara Jerman, Italia, dan Spanyol diprediksi akan turun peringkat.
Analis CEBR menyebutkan bahwa prospek optimis ini kemungkinan akan disambut baik oleh Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, terutama setelah data resmi terbaru menunjukkan bahwa ekonomi Inggris tidak mengalami pertumbuhan sejak Partai Buruh berkuasa di bawah kepemimpinannya.
“Meski prospek ini terlihat lebih baik dibandingkan dengan rekan-rekan Eropa utama seperti Prancis dan Jerman, yang keduanya diperkirakan akan tergelincir, hal ini lebih mencerminkan prospek yang lebih lemah untuk ekonomi zona euro dibandingkan pertumbuhan kuat Inggris,” jelas CEBR.
Pada kuartal keempat 2024, ekonomi Inggris menunjukkan tanda-tanda stagnasi, dengan banyak pakar memprediksi kelemahan ini akan berlanjut pada 2025.
Meski begitu, Starmer tetap optimis bahwa rencananya untuk mencapai pertumbuhan cepat dan berkelanjutan dalam Group of Seven (G7), yang didorong oleh reformasi di bidang perencanaan, pembangunan perumahan, dan investasi publik, akan membuahkan hasil. Namun, analis CEBR menyoroti tantangan signifikan yang menghambat ekspansi ekonomi Inggris.
Banyak pakar memprediksi Inggris akan mempersempit kesenjangan dengan ekonomi Jerman yang berkinerja buruk dalam 15 tahun ke depan. Namun, CEBR memungkinkan kemungkinan bahwa ekonomi terbesar di Eropa tersebut akan melampaui Inggris sebesar 20% pada 2039. Saat ini, kesenjangan tersebut berada di angka 31%. Menurut proyeksi awal, Inggris akan melampaui Prancis pada 2039 dengan output 25% lebih tinggi.
CEBR juga memperingatkan bahwa kenaikan pajak di bawah pemerintahan Partai Buruh dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek. Namun, dalam jangka panjang, tingkat pertumbuhan tren diperkirakan sedikit membaik, mencapai 1,8%.
Adapun indikator keuangan per kapita di Inggris, diproyeksikan naik satu posisi, menempatkan negara ini di peringkat ke-21, tepat di belakang Malta, Jerman, dan Swedia. Luksemburg diperkirakan akan mempertahankan statusnya sebagai negara terkaya di dunia berdasarkan pendapatan per kapita.