Menurut data dari bursa ICE, minyak mentah Brent berjangka untuk November turun 2,3%, Harga acuan ini kini mendekati titik terendah pada bulan Desember 2023. Analis mencatat bahwa harga minyak mencapai level terendahnya di $75,69 per barel. Sebulan lalu, Brent merosot ke titik terendah kritis di $75,06, tetapi itu adalah penurunan singkat. Selama sebagian besar tahun 2024, minyak diperdagangkan jauh lebih tinggi. Selama dua bulan terakhir, harga minyak acuan sudah turun lebih dari $10. Alasan utama dari kemerosotan ini adalah lemahnya permintaan bahan baku di Tiongkok. Para ahli menunjuk pada prediksi pertumbuhan yang lesu bagi ekonomi Tiongkok dan meningkatnya popularitas mobil listrik. Terlebih lagi, ketidakstabilan ekonomi global memicu masalah ini, Dengan latar belakang ini, ahli strategi mata uang di Goldman Sachs telah menurunkan prospek mereka untuk harga Brent global rata-rata pada tahun 2025 sebesar $5. Mereka kini memprediksi harga acuan akan mencapai $77 per barel pada tahun depan. Menurut bank tersebut, harga di bawah level ini tidak mungkin terjadi. Analis memperhitungkan bahwa meningkatnya permintaan hidrokarbon di India. Mereka juga yakin bahwa ketegangan yang sedang berlangsung di Timur Tengah berkontribusi terhadap penurunan harga minyak saat ini.