Digitalisasi sudah merambah Australia. Negara ini kini dibanjiri oleh ATM Bitcoin.

Menurut Bloomberg, Australia kini berada di posisi atas soal jumlah ATM kripto, jumlahnya juga terus melonjak. Bahkan, selama dua tahun terakhir, jumlah ATM kripto di Australia telah meningkat 16 kali lipat. Namun, Bloomberg menyampaikan bahwa otoritas di beberapa negara khawatir tentang adanya peningkatan penggunaan mesin yang dilakukan para penipu.

Pengguna dari ATM ini dapat menyetor uang tunai dan ditukar dengan mata uang kripto di dompet digital mereka. Pengguna juga dapat menarik mata uang fiat dengan menjual token mereka. Menurut Coin ATM Radar, pangsa pasar terbesar saat ini adalah Amerika Serikat yang memilki sekitar 32.000 ATM Kripto. Kanada berada di posisi kedua dengan 3.000 ATM, dan Australia berada di posisi ketiga dengan 1.200 mesin. Angka ini merupakan lompatan yang cukup besar, mengingat dua tahun lalu hanya ada 73 ATM kripto di negara ini.

Brandon Mintz, CEO Bitcoin Depot Inc., mengatakan bahwa perusahaannya saat ini memiliki lebih dari 200 mesin ATM di Australia yang sedang menunggu lampu hijau. ATM kripto baru ini akan diluncurkan setelah mendapat persetujuan regulasi.

Namun, para pakar memperingatkan bahwa tren ini juga memiliki risiko, termasuk pencucian uang dan penipuan yang berpeluang mengakibatkan kerugian besar bagi pengguna. ATM Bitcoin dilarang di negara-negara seperti Inggris dan Singapura, sementara di Jerman, industri ini diatur dengan ketat.