Para analis dan trader kembali merasa khawatir dengan rencana Donald Trump untuk memberlakukan kembali tarif impor. Miliarder eksentrik dan kandidat presiden AS itu siap melaksanakan rencana ini. Namun, para ahli percaya skenario ini membawa risiko besar untuk perekonomian Eerropa.

Para ahli strategi mata uang di Capital Economics memperingatkan bahwa tarif impor AS dapat sangat merugikan perekonomian Eropa. Sektor-sektor utama, seperti manufaktur otomotif dan peralatan, dapat menjadi sektor yang terdampak paling hebat, karena mereka sangat bergantung pada penjualan ke Amerika Serikat.

Menurut laporan dari Capital Economics, tarif tersebut dapat meningkatkan biaya bagi perusahaan-perusahaan Eropa yang mengekspor produknya ke luar negeri. Para analis yakin hal ini akan merngurangi daya saing mereka dalam pasar global.

Situasi seperti ini kemungkinan akan meningkatkan permintaan untuk produk-produk Eropa di pasar AS. Para ahli menyoroti bahwa hal ini, dalam gilirannya, akan menyebabkan penurunan produksi dan PHK massal dalam industri-industri yang terdampak.

Di antara dampak ekonomi yang lebih luas, Capital Economics menunjuk perlambatan dalam pertumbuhan PDB Eropa dan penurunan kepercayaan investor. Kebijakan perdagangan AS yang tidak dapat diprediksi dapat menurunkan investasi modal dalam sejumlah industri Eropa, yang dapat menghambat kemajuan ekonomi.

Selain itu, diberlakukannya tarif impor dapat menyulitkan ECB untuk memerangi tren inflasi yang mungkin timbul di tengah meningkatnya biaya barang impor.