empty
 
 
Joe Biden moderasi sanksi minyak yang bertujuan untuk memenangkan hati para pemilih

Joe Biden moderasi sanksi minyak yang bertujuan untuk memenangkan hati para pemilih

Mengutip sumber-sumber yang andal, The Wall Street Journal (WSJ) melaporkan bahwa pihak berwenang AS sedang berusaha untuk menjaga kestabilan harga minyak menjelang pemilihan presiden. Strategi ini memfasilitasi kebijakan sanksi yang lebih lunak terhadap Rusia, Iran, dan Venezuela.

Para analis percaya bahwa Joe Biden, Presiden AS, memberi lampu hijau pada sanksi minyak yang lebih ringan untuk menjaga harga bensin tetap rendah di dalam negeri. Gedung Putih tertarik pada masuknya produk minyak bumi ke pasar global. Namun, beberapa pejabat Departemen Keuangan AS tidak puas dengan langkah-langkah yang tidak memadai untuk memerangi jaringan perdagangan minyak yang mengalihkan minyak Rusia dan Iran. Situasi ini terkait dengan tujuan pemerintahan Biden untuk "melakukan segala sesuatu yang memungkinkan untuk memastikan harga bensin terendah bagi konsumen Amerika" sebelum pemungutan suara pada bulan November, seperti yang disoroti oleh WSJ. Beberapa analis berpendapat bahwa langkah-langkah ini akan memberikan keuntungan bagi Joe Biden dan membantunya mengungguli pesaing lamanya, Donald Trump.

Menurut beberapa pejabat AS, keputusan-keputusan ini "sangat seimbang" dan membantu menjaga harga minyak tetap terkendali sekaligus mengurangi pendapatan anggaran untuk Rusia dan Iran. Para ahli Bloomberg mencatat bahwa puluhan kapal tanker, yang diberi sanksi oleh Washington karena mengangkut minyak Rusia yang ditagih di atas $60 per barel, masih menganggur. Namun, banyak negara harus membeli minyak mentah dari para perantara ini.

Sebelumnya, Bill Gates, miliarder dan pendiri Microsoft, menyatakan bahwa jika Donald Trump terpilih sebagai presiden AS, negara ini akan menghadapi pergolakan ekonomi dan komunitas bisnis harus menghadapi ketidakpastian yang besar.

Kembali

See aslo

Tidak bisa bicara sekarang?
Tanyakan pertanyaan anda lewat chat.