Keputusan suku bunga sekali lagi menjadi batu sandungan untuk Federal Reserve. Menurut regulator itu, perekonomian AS belum siap menghadapi pemotongan suku bunga.

Gubernur Federal Reserve Michelle Bowman percaya bahwa masih terlalu dini untuk menurunkan tingkat suku bunga acuan. Hal ini mengulangi pernyataan Ketua Fed Jerome Powell sebelumnya.

Dalam pidatonya, Bowman menguraikan beberapa risiko yang dapat mempertajam inflasi, yang menegaskan kembali bahwa sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk mulai memotong suku bunga. Menurutnya, tergesa-gesa mengambil keputusan seperti itu dapat mendorong Fed untuk kembali menaikkan suku bunga demi membawa inflasi kembali ke target 2%. "Kita masih belum berada pada titik yang sepatutnya untuk menurunkan suku bunga acuan," tambah Bowman.

Sebelumnya, Jerome Powell mensinyalkan bahwa otoritas AS akan membutuhkan lebih banyak waktu dari yang sebelumnya diperkirakan agar merasa cukup yakin untuk memulai penurunan suku bunga. Mengomentari keputusan terbaru untuk mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah di 5,25%-5,50%, kepala bank sentral AS menekankan bahwa regulator itu akan terbuka untuk menjaga kebijakan moneter yang ketat "selama yang dibutuhkan untuk menurunkan inflasi."

Otoritas moneter AS tetap sangat waspada sehubungan dengan beberapa keputusan yang diambil di Eropa. Pada bulan Juni, ECB sepakat untuk melonggarkan kebijakan moneter setelah sembilan bulan menjaga suku bunga tetap sama. Regulator Eropa itu menurunkan suku bunga pada main refinancing operation, marginal lending facility, dan deposit facility masing-masing menjadi 4,25%, 4,5% dan 3,75%. Mengikuti jejak ECB, Swiss National Bank pun memotong suku bunga acuannya sebanyak dua kali menjadi 1,25%.